Presiden Jokowi Berpesan WNI di Hongkong Tak Lupa Pancasila

Yovie Wicaksono - 2 May 2017
Presiden Joko Widodo saat berada di Hongkong (foto : Superradio/Niena Suartika)

SR, Hongkong – Sebelum memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Hongkong. Jokowi berpesan agar WNI di Hongkong tidak melupakan Pancasila.

“Meski sudah di Hong Kong, jangan lupa Pancasila,” kata Jokowi, Selasa (2/5/2017).

Indonesia, lanjut Presiden, adalah negara yang sangat besar dengan 17.000 pulau, 714 suku, 1.100 bahasa lokal yang berbeda-beda, 34 provinsi, 516 kota/kabupaten. Banyak pemimpin negara memuji kerukunan di Indonesia yang tetap terjaga meski memiliki keberagaman.

“Indonesia tetap satu dalam persatuan dan kesatuan,” ujar Jokowi.

Untuk itu, ia berpesan agar jangan sampai terjadi gesekan yang dapat menyebabkan retaknya persatuan bangsa.

“Meskipun kita beragam, kita majemuk, kita tetap satu Indonesia,” katanya.

Dalam acara bertajuk ‘Temu Kangen Presiden RI dan Ibu Negara’ tersebut, Jokowi meminta masukan dan keluhan dari masyarakat Indonesia yang berada di Hong Kong. Beragam masukan disampaikan, mulai dari apresiasi atas kinerja rumah sakit di Kulonprogo, keluhan petani Indramayu yang harus menyewa lahan milik pemerintah, hingga mahalnya harga daging, gula dan telur menjelang lebaran.

Ina, warga asal Pekalongan menyampaikan pekerja asal Indonesia yang akan kembali ke tanah air dipersulit, karena harus mempunyai KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri).

Namun, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyebutkan, sejak tahun 2015 KTKLN tidak diwajibkan, cukup hanya dengan mempunyai visa kerja dan kontrak kerja.

Presiden yang mendengarkan langsung jawaban Nusron menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan kepada semua jajarannya untuk tidak lagi menghambat dalam memberikan pelayanan.

“Tolong segera disampaikan pasti ada oknum-oknum yang menghambat. Hal-hal yang mudah menjadi sulit. Tidak boleh seperti itu. Sampaikan saja dicatat, siapa, kantornya di mana. Biar semuanya jelas, saya tidak mau mendengar hal-hal seperti ini lagi,” kata Jokowi.

Ia pun memohon maaf atas hambatan yang masih terus terjadi sehingga mempersulit masyarakat.

“Saya mohon maaf jika kejadian-kejadian seperti itu masih terjadi. Ada yang masih belum bisa dikendalikan, akan terus kita perbaiki, kita benahi,” kata Jokowi.

Mengenai tingginya harga bahan pokok menjelang lebaran, Jokowi menjelaskan untuk menjaga keseimbangan tidaklah mudah. Seperti saat musim panen sekarang ini di mana produksi melimpah. Namun, yang dikeluhkan kepada dirinya adalah rendahnya harga gabah dan beras.

“Inilah kondisi yang harus kita kelola, kita hadapi agar masyarakat mendapat keuntungan. Peternak, petani juga mendapatkan keuntungan. Tapi percayalah pemerintah memiliki keinginan yang kuat agar keduanya mendapatkan keuntungan yang sama,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menjelaskan mengenai pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah saat ini, khususnya di bidang infrastruktur, seperti jalan tol di Sumatera dan Pos Lintas Batas Negara di wilayah perbatasan.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga tidak lupa membagi-bagikan sepeda. Dua orang WNI yaitu Romlah dari Jombang dan Iin dari Kediri berhasil memperoleh sepeda langsung dari Jokowi.(ns/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.