Muhammadiyah Ungkap 4 Faktor Penting Bung Karno Dihormati Dunia

Rudy Hartono - 23 June 2025

SR, Jakarta – Ketua Dewan Pakar Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah Muhammad Amin Abdullah mengungkapkan terdapat empat peran besar Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno hingga dihormati dunia.

Menurut Amin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (22/6/2025), Bung Karno sangat dihormati dunia karena memiliki empat peran besar, yakni sebagai proklamator, penggali Pancasila, presiden pertama, dan pembaharu pemikiran keislaman (4P).

‘’Dengan P pertama (proklamator), Bung Karno dikenal dunia sebagai tokoh yang bukan hanya memerdekakan Indonesia, tapi juga dalam 10 tahun kepemimpinannya di negara kita ia mendorong 49 negara-negara terjajah di Asia dan Afrika untuk sama-sama merdeka,’’ ujar dia.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara haul ke-55 Bung Karno yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan dan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

Berikutnya, Amin menyampaikan P kedua adalah penggali Pancasila yang membuat Bung Karno dikenal sebagai pemikir hebat dari Dunia Timur hingga dikagumi para pemimpin dunia. Ia mengatakan pidato Bung Karno pada 30 September 1960 berjudul ‘’To Build The World a New’’ menggetarkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Selanjutnya, terkait dengan ‘’P’’ ketiga, yakni presiden pertama, Bung Karno merupakan presiden pertama yang selalu dikenang rakyatnya. Bung Karno, menurut Amin, memimpin negara besar bernama Indonesia, yang ketika merdeka pada 1945 dihuni oleh 90 juta penduduk.

Terakhir, ia menyampaikan Bung Karno sangat dikenal sebagai ‘’P’’ keempat, yakni pembaharu pemikiran keislaman dengan anjuran kepada umat Islam di Nusantara agar meninggalkan taklid dalam beragama atau menerima pendapat ulama tanpa tahu alasan hukumnya. Menurut Bung Karno, ujar Amin melanjutkan, umat Islam harus rasional dan memahami Islam dari apinya, bukan dari abunya.

‘’Sejak era sebelum kemerdekaan, Bung Karno sudah mengkritik penggunaan istilah sayyid (gelar kehormatan untuk keturunan nabi) sebab umat manusia sederajat, tapi kini tren sayyid muncul kembali dengan istilah habib. Bung Karno dulu mengkritik ‘khalifah‘, sekarang muncul lagi istilah khilafah,’’ kata Amin.

Saat ini, menurut dia, pemikiran Bung Karno tetap relevan untuk menjawab tantangan keberagamaan di era modern yang inklusif dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. (*/ant/red)

 

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.