GP Ansor Ungkapkan Cinta Kasih bagi Mendiang Paus Fransiskus

Rudy Hartono - 27 April 2025
Ketua Umum GP Ansor, H. Addin Jauharudin memberikan plakat bertuliskan “Penghormatan Martabat Kemanusiaan” kepada Rm. Fadjar Tedjo Soekarno Pr, pegiat kerukunan dan kemanusiaan dari Keuskupan Malang, di sela acara “Inaugurasi Ansor Istimewa” di Universitas Nahdlatul Ulama, Yogyakarta, Sabtu (26/4/2025). (foto: gp ansor)

SR, Yogyakarta – Gerakan Pemuda (GP) Ansor menghormati mendiang Paus Fransiskus yang diekspresikan dalam bentuk plakat  bertuliskan “Penghormatan Martabat Kemanusiaan”.

Plakat ini diserahkan oleh Ketua Umum GP Ansor, H. Addin Jauharudin kepada Rm. Fadjar Tedjo Soekarno Pr, pegiat kerukunan dan kemanusiaan dari Keuskupan Malang. Penyerahan plakat di sela pelantikan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang bertajuk “Inaugurasi Ansor Istimewa” di Universitas Nahdlatul Ulama, Sabtu (26/4/2025).

Menurut AM Putut Prabantoro – Pendiri dan Penasihat Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), pemberi dan penerima anugerah merupakan sahabat. Persahabatan antara Addin dan Rm. Fadjar memang karena Paus Fransiskus.

Ini berawal dari pertemuan mereka sebagai satu rombongan yang akan berangkat ke  Vatikan untuk beraudiensi dengan Paus Fransiskus. Jumlah rombongan adalah 22 orang dan mereka beraudiensi langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 21 Agustus 2024.

Pemberian anugerah ini menjadi bagian istimewa dari rangkaian acara Inaugurasi Ansor Istimewa yang juga menggelar Apel Jaga Ketahanan Pangan bersama Banser-TNI-Polri, penanaman pohon, prosesi pelantikan Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta, penandatanganan kerja sama dengan berbagai mitra, hingga penganugerahan Ansor Lifetime Achievement. GP Ansor Wilayah DIY dipimpin oleh Abdul Muiz (Ketua PW) dan Lilik Budi Hartanto (Sekretaris PW).

Dalam sambutannya, Addin Jauharudin mengatakan bahwa penghormatan ini adalah bentuk cinta kasih GP Ansor kepada Paus Fransiskus, yang dikenang bukan hanya sebagai pemimpin agama Katolik, tetapi juga sebagai jembatan perdamaian dunia.

“Ini adalah bentuk kecil cinta kasih Ansor untuk Bapak Paus Fransiskus. Beliau bukan hanya soal kepemimpinan agama, tapi simbol perdamaian dunia. Dan berharap anugerah penghormatan yang kecil ini dibawa ke Vatikan untuk diserahkan,” ujar Addin dalam rilis yang diterima Super Radio.

Addin menyinggung berbagai inisiatif Paus Fransiskus dalam mendorong gencatan senjata dan penghentian agresi, terutama di wilayah konflik seperti Palestina. Ia juga mengingatkan tentang momen bersejarah saat Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dan melewati “terowongan cinta” yang menghubungkan antara Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal, sebagai simbol kuat persaudaraan lintas agama.

Addin mengungkapkan, sepuluh hari sebelum kunjungan Paus ke Indonesia, ia bersama pimpinan organisasi pemuda lintas agama beraudiensi ke Vatikan dan beraudiensi dengan Paus Fransiskus  pada 21 Agustus 2024. Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus secara khusus menandatangani dokumen untuk Ansor, yang berisi pesan agar Ansor terus menjadi lokomotif perdamaian, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga untuk dunia. Selain itu, Paus Fransiskus  juga membubuhkan tanda tangan pada kertas Deklarasi Jakarta – Vatikan yang ditandatangani oleh para Ketum yakni GP Ansor, Pemuda Muhammmadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Kristen GAMKI, Pemuda Hindu, dan Pemuda Konghucu GEMAKU.

“Pemikiran dan perjuangan beliau tak boleh berhenti meski beliau wafat. Harus dilanjutkan oleh anak-anak bangsa lintas iman untuk terus menjadi jembatan perdamaian,” tegas Addin.

Addin berharap dirinya dapat mengantarkan Plakat ‘Anugerah Penghormatan Martabat Kemanusiaan’ untuk Paus Fransiskus tersebut ke Vatikan.

Kejutan Mengharukan

Sementara itu, Rm. Fadjar Tedjo Soekarno yang menerima anugerah tersebut atas nama mendiang Paus Fransiskus, mengaku terharu. Ia mengatakan, kehadirannya semula hanya untuk menghormati acara pelantikan, namun tidak menyangka akan ada momen spesial ini.

“Sebenarnya hari ini adalah misa pemakaman Paus Fransiskus. Tetapi demi kemanusiaan, saya datang ke sini. Dan di luar dugaan, ada penghargaan untuk beliau. Ini sangat mengharukan,” ujar Rm. Fadjar.

Rm. Fadjar mengenang keterlibatannya bersama GP Ansor dalam mendukung Dokumen Abu Dhabi— sebuah deklarasi yang mengedepankan nilai kemanusiaan, bukan hanya keagamaan. Ia menegaskan bahwa penghormatan ini merupakan pengakuan atas upaya konsisten GP Ansor dalam memperjuangkan kemanusiaan dan perdamaian lintas agama.

“Satu kata yang saya tangkap dari sambutan Gus Addin: Ansor harus peduli. Kata ‘peduli’ ini adalah jembatan besar bagi kemanusiaan,” tutur Rm. Fadjar, dengan suara bergetar.

Ditambahkan Rm Fadjar, momen penghormatan kepada Paus Fransiskus di acara Ansor ini tak hanya menjadi simbol penghargaan terhadap sosok pemimpin dunia yang humanis dan sederhana, tetapi juga meneguhkan komitmen GP Ansor untuk terus merawat nilai-nilai perdamaian, persaudaraan, dan kemanusiaan di tengah tantangan zaman. (*/red)

 

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.