Aksi Teatrikal Pada Puncak Jatim Coffee Culture

Yovie Wicaksono - 9 July 2023

SR, Surabaya – Ribuan wisatawan lokal hingga mancanegara tumpah ruah memadati area Jalan Tunjungan Surabaya pada puncak Jatim Coffee Culture (JCC), Minggu (9/7/2023).

Selain disajikan berbagai stan UMKM produk kopi, pengunjung dihibur oleh berbagai penampilan kesenian dan aksi teatrikal Soerabaia Tempoe Doeloe dari Komunitas Begandring Soerabaia.

Teatrikal berjudul “Madun Hadang Pasukan Inggris di Balik Patung Siola” yang melibatkan sekira 40 orang dari berbagai kalangan ini selain menghibur masyarakat Surabaya, juga sebagai sarana edukasi sejarah.

Ketua Komunitas Begandring Soerabaia, Nanang  Purwono mengatakan, pertunjukan kolosal ini bentuk edukasi dan menjaga nilai-nilai sejarah kepada anak-anak.

“Di tangan kirinya, sang pejuang mengepal ke depan. Sementara tangan kanannya membawa bambu runcing. Patung ini tepat di depan Gedung Siola atau pada zaman Hindia Belanda dikenal dengan nama Whiteaway Landlaw. Bahkan para Pahlawan kita ini susah payah membawa kemerdekaan, jadi kita harus menjaga nilai perjuangan itu dengan sebaik-baiknya,” kata Nanang

Di tempat patung itu tertulis plakat keterangan. Berikut isinya: “Serangan sekutu 10 November 1945 menggerakkan kekuatan militernya secara total. Tank sekutu yang datang dari utara ditahan oleh pejuang Indonesia di sekitaran. Dari atas gedung yang bernama Whiteaway Landlaw. Pertempuran berlangsung seru, akhirnya gedung terbakar habis dibumihanguskan oleh pemuda Indonesia”.

Ia juga menambahkan, pada lokasi patung tersebut terjadi kisah heroik seorang Arek Suroboyo bernama Madun. “Tepat dibangunnya monumen itu dulu seorang pemuda Genteng Kali bernama Madun dengan penuh keberanian mempertaruhkan nyawanya menyambut para serdadu Inggris yang telah berpengalaman dalam kancah Perang Dunia II,” ungkap Nanang.

Madun, lanjut Nanang, adalah pahlawan yang penuh keberanian menghadapi tentara Inggris seorang diri dengan senapan mesin. Ini dilakukan agar teman-temannya bisa bergerak mundur akibat serangan bertubi-tubi dari tentara Inggris.

“Madun adalah salah satu pahlawan yang gagah dan berani menembakkan senapan mesinnya ke arah pasukan Inggris yang merangsek maju agar kawan-kawan seperjuangannya dapat melakukan gerakan mundur,” terangnya.

Namun, rentetan tembakan mesin Madun itu berakhir dengan sebuah tembakan meriam tank. Seketika Madun gugur dengan kondisi hangus. Untuk mengenang peristiwa itu, dibangun sebuah patung perjuangan tepat di lokasi saat Madun gugur.

“Sebuah tank Inggris maju dan membom posisi sarang senapan mesin yang dioperatori Madun. Suara rentet senapan mesin seketika bungkam dan Madun ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dengan memeluk senapan mesinnya,” imbuhnya.

Aksi teatrikal itu pun menyita perhatian pengunjung. Salah satunya Shavana Kirana (23). Mahasiswa asal kota Surabaya yang kebetulan datang bersama keluarga untuk jalan – jalan di  kawasan Jalan Tunjungan ini mengaku tertarik dengan aksi teatrikal tersebut.

“Saya sebagai pengunjung merasa sangat bangga dan senang sekali, karena teatrikal ini dapat menceritakan perjuangan warga Surabaya yang saat itu melawan penjajah. Sekaligus sebagai penonton kami juga jadi tahu sejarah tentang Surabaya ini,” ungkapnya. (ag/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.