Ketahui Penyebab Difabel Grahita

Yovie Wicaksono - 22 May 2023
Ilustrasi. Foto : (Shutterstock)

SR, Surabaya – Difabel grahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut individu yang mengalami keterbelakangan mental atau disabilitas intelektual. Individu yang mengalami difabel grahita menjadi kesulitan dalam belajar, berbicara, berkomunikasi, dan berinteraksi sosial. Mereka mungkin juga memiliki keterampilan motorik yang terbatas dan masalah kesehatan lainnya, seperti epilepsi atau gangguan tidur.

Disabilitas intelektual dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini penyebabnya: 

  1. Kelainan Genetik

Salah satu faktor penyebab difabel grahita yang paling umum adalah kelainan genetik. Beberapa kondisi yang disebabkan oleh kelainan genetik termasuk sindrom Down, sindrom Klinefelter, dan fragmen kromosom X. Kelainan genetik dapat memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan intelektual seseorang, sehingga bisa terjadi pada keluarga yang sama.

  1. Gangguan Metabolisme

Gangguan metabolisme, seperti fenilketonuria (PKU) dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir atau pada anak-anak jika tidak diobati. PKU adalah suatu kondisi tubuh tidak dapat memproses asam amino fenilalanin yang ditemukan dalam makanan. 

  1. Infeksi

Infeksi selama masa kehamilan dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada bayi yang belum lahir. Misalnya, rubella dan toksoplasmosis yang menjadi penyebab kerusakan pada otak janin dan penyebab keterbelakangan mental. Namun, infeksi juga dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang baru lahir.

  1. Cedera Otak

Cedera otak dapat terjadi pada anak-anak atau orang dewasa. Cedera otak yang disebabkan oleh kecelakaan atau trauma kepala, dapat menyebabkan keterbelakangan mental. Kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera dapat memengaruhi kemampuan intelektual dan perilaku.

  1. Gangguan Perkembangan

Gangguan perkembangan, seperti autisme, asperger, dan gangguan hiperaktif dan perhatian (ADHD), dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada anak-anak. Kondisi ini biasanya memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan intelektualnya, dan seringkali memerlukan intervensi pendidikan serta terapi untuk membantu anak mengembangkan kemampuan mereka.

  1. Paparan Zat Toksik

Paparan zat-zat toksik seperti timbal, merkuri, dan arsenik dapat memicu kerusakan pada otak dan menyebabkan keterbelakangan mental. Paparan zat tersebut dapat terjadi melalui lingkungan seperti air, udara yang tercemar, atau melalui paparan pada tempat kerja.

  1. Faktor Lingkungan dan Sosial

Faktor lingkungan dan sosial juga dapat berperan sebagai penyebab difabel grahita. Seperti, bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan rendah, lebih rentan terhadap keterbelakangan mental. Sementara itu, lingkungan yang kurang stimulatif, seperti kurangnya rangsangan visual, sosial, dan emosional dapat memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan intelektual seseorang. 

Selain itu, faktor sosial seperti kurangnya dukungan keluarga, ketidakstabilan keluarga, dan pengabaian atau kekerasan pada anak juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan intelektual seseorang. (*/vi/red)

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.