SR, Surabaya – Warga di Jalan Petemon Kuburan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, menerapkan penjagaan kampung secara mandiri dari bahaya ancaman kriminalitas yang rawan terjadi pada masa mudik lebaran.

Adapun salah satu wujud penjagaan kampung diantaranya dengan membentuk piket jaga yang telah dimulai pada Sabtu lalu. Para warga berjaga secara bergantian dan gotong royong untuk mengamankan rumah-rumah warga yang ditinggal mudik lebaran dari ancaman kriminalitas.

“Jadi bagi warga kampung yang tidak mudik akan berjaga secara bergantian. Sebelumnya warga yang mudik diminta melapor ke ketua RT terlebih dahulu sebelum bepergian mudik, agar rumah yang ditinggalkan mendapat perhatian lebih dari warga yang berjaga,” ujar ketua RT Petemon Kuburan, Pandu Putra Pratama, Senin (24/4/2023) malam.

Pada prosesnya, kata Pandu, penjagaan kampung ini terbagi menjadi dua shift untuk mengantisipasi aksi kriminalitas yang menyasar ke rumah kosong yang ditinggal penghuninya mudik, seperti curanmor dan pencurian.

“Penjagaan ini dilakukan selama 24 jam sangat ketat, saya meminta warga dibagi dua shift,” jelasnya.

Tak hanya itu, dalam penjagaan yang terpantau cukup ketat ini, para tamu hanya bisa melewati satu pintu saja yang dijaga oleh warga selama 24 jam.

“Bahkan, tamu berdatangan wajib menunjukkan identitasnya. Mereka yang tidak membawa tanda pengenal atau identitas tidak akan diperkenankan masuk,” ujarnya.

“Selain itu, para warga juga akan berpatroli berkeliling mengecek rumah yang telah ditinggalkan para penghuninya,” sambung Pandu.

Sementara itu, salah satu penduduk setempat, Yudi mengaku sangat setuju dengan diterapkannya penjagaan secara mandiri ini. Ia pun merasa lebih nyaman dan tenang saat meninggalkan rumah untuk mudik ke kampung halaman. “Karena ada penjagaan seperti ini semuanya aman dari bahaya kriminal,” pungkasnya. (ag/red)

Tags: Cegah Aksi Kriminalitas, gotong royong, mudik, Warga Petemon Kuburan