Cara Alternatif untuk Atasi Hewan Ternak yang Terkena PMK
SR, Kediri – Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Pujiono mengimbau para peternak yang hewannya tertular virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) agar tidak terlalu risau.
Menurutnya, ada cara alternatif untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan memberikan obat herbal kepada hewan ternak sapi atau kambing yang sedang tertular virus PMK.
“Ini yang perlu saya sampaikan kepada masyarakat, khususnya di Kota Kediri untuk mempergunakan obat herbal,” katanya.
Secara rinci, ia menjelaskan, obat herbal yang dimaksud diantaranya kunyit, empon-empon, beluntas, serta daun pepaya.
Tak hanya itu, ia juga memiliki cara lain untuk mengatasi virus yang ada di udara yakni dengan membakar belerang lalu ditaburkan ke atas. Cara ini disebut Fumigasi (mematikan virus melalui udara).
“Itu bisa mematikan virusnya yang ada di atas, namanya fumigasi udara. Gak usah di dekatkan di hidung,” ujarnya.
“Kalau siang kena matahari virusnya mati. Kalau malam nafas dari sapi yang sakit PMK dikeluarkan ini masuk ke udara, lah ini kemungkinan menyebar, karena itu dilokalisir pakai belerang,” sambungnya.
Menurutnya, cara-cara seperti ini dulunya pernah dipakai oleh nenek moyang. “Itu resep tradisional Mbah-Mbah kita dulu. Itu memang agak kuno sih, kalau dulu pernah dipakai di ayam. Bisa juga pakai menyan, itu juga bisa Fumigasi lepas dari persoalan klinik, cukup sehari semalam saja,” katanya.
Sekadar informasi, pada perayaan Iduladha tahun ini, jumlah populasi hewan ternak kurban di wilayah Kota Kediri mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Pujiono menjelaskan, berkurangnya populasi hewan kurban saat ini tidak lepas dari kondisi yang terjadi sekarang. Merebaknya wabah virus PMK memaksa setiap pemangku kebijakan di daerah untuk memperketat pengawasan jalur lalu lintas hewan ternak. (rh/red)
Tags: Atasi Hewan Ternak yang Terkena PMK, Obat herbal, ramuan tradisional, Virus PMK
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.