SR, Surabaya — Mencari peluang usaha di acara car free day (CFD) merupakan aktivitas yang mengasyikkan bagi Suryati Ningsih dan suaminya. Tren coupleprenuer (pasangan suami istri berbisnis) ini sudah dipraktekkan Suryati berjualan aneka dimsum di Taman Bungkul Surabaya.

“Saya ditemani suami, hanya berjualan dimsum hanya pada setiap hari minggu (car free day –red) di Taman Bungkul,” kata Suryati ketika ditemui superradio.id, Minggu (3/11/2024). “Ini kami lakukan sejak sebelum pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Usaha jualan dimsum ini, disamping menambah pendapatan keluarga,  aktivitas bersama suami ini juga bisa meningkatkan kebersamaan dan pengertian pasangan suami istri.  “Jualan sama suami CFD  lumayan hasilnya,  dari pukul 06.30 hingga selesai pukul 10.00 WIB omzet terkumpul sekitar Rp500 ribu,” aku ibu berhijab itu.

Sebenarnya perempuan berkacamata ini  bisa produksi aneka makanan, namun ia memilih jualan dimsum karena praktis memproduksinya dan menu ini termasuk banyak diminati masyarakat, utamanya kalangan milenial dan Gen Z. “Konsumen  dimsum saya ini kalangan Gen Z yang banyak berkunjung untuk berolah raga, ada jalan bersama teman atau pacarnya, atau mereka yang sengaja jalan pagi sambil cari UKM kulineran,” kata perempuan lahir 46 tahun lalu itu.

Setiap event CFD, Taman Bungkul selalu penuh sesak didatangi pengunjung. Ini mengundang banyak pedagang yang berjualan disana. Suryati memperkirakan ada ratusan  stand berbeda sehingga persaingan usaha tidak  bisa dihindari.

Untuk bisa bertahan dalam persaingan, Suryati mengaku tidak gentar dan optimistis dimsum produksinya laku. Kiat yang diterapkan dengan menjual harga yang terjangkau tapi dengan kualitas dimsum yang baik.

“Yang jual dimsum cukup banyak pesaingnya, karena itu  dimsum saya jual  harganya standar  per pieces ada yang Rp1.000  dan ada Rp2.000, dengan berbagai macam pilihan dan rasa yang enak,” pungkas Suryati sambil  berpromosi. (mg1/red)

Tags: car free day, dimsum, superradio.id, Taman Bungkul