Parade Juang Surabaya Angkat Kisah Pahlawan Perempuan yang Terlupakan
															SR, surabaya – Puluhan ribu warga memadati rute bersejarah dari Tugu Pahlawan hingga Balai Pemuda untuk menyaksikan Parade Juang Surabaya 2025 yang berlangsung meriah pada Minggu (2/11/2025) siang.
Acara kolosal yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini mengusung tema “Surabaya Epic” dan secara khusus mengangkat kisah kepahlawanan perempuan yang jarang terekspos, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Pahlawan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang turut berperan sebagai Gubernur Soerjo dalam teatrikal, menyatakan bahwa tema ini sengaja diangkat agar generasi muda tidak melupakan jasa para pahlawan perempuan.

“Parade Juang tahun ini istimewa karena kita mengangkat kisah Mbok Dar Martir dan pahlawan perempuan lainnya yang mungkin terlupakan maka dari itu peran Perempuan sangat penting dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini,” ujar Eri Cahyadi saat ditemui di penghujung acara. “Kami ingin semangat juang mereka, semangat arek-arek Suroboyo yang wani (berani) ini, terus hidup dan menginspirasi generasi sekarang. Perjuangan tidak hanya milik laki-laki.”
Selain Wali Kota, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, juga tampil memukau saat memerankan tokoh pahlawan perempuan, Lukitaningsih.
Parade yang diikuti lebih dari 2.000 peserta ini dimulai tepat pukul 14.00 WIB. Barisan parade dibuka dengan iring-iringan teatrikal kolosal yang menggambarkan pertempuran 10 November.

Rangkaian parade bergerak dari Jalan Pahlawan, menyusuri Jalan Gemblongan, dan melintasi Jalan Tunjungan. Saat melintas di depan Hotel Majapahit, digelar prosesi khidmat untuk penghormatan bendera Merah Putih, mengenang peristiwa heroik perobekan bendera. Parade kemudian berbelok ke Jalan Gubernur Suryo dan berakhir di Balai Pemuda.
Aksi teatrikal utama digelar di tiga titik strategis: Tugu Pahlawan sebagai pembuka, Perempatan Siola sebagai adegan perlawanan, dan Balai Pemuda sebagai klimaks pertempuran.
Berbagai elemen masyarakat, mulai dari unsur TNI AD, AL, dan AU, Paskibraka Kota Surabaya, Barisan Mastrip, Laskar Juang, hingga komunitas motor dan sepeda kuno, turut meramaikan barisan.

Salah seorang peserta teatrikal, Heri, yang berasal dari unsur TNI AU, mengungkapkan rasa bangganya dapat terlibat langsung dalam acara tersebut. “Bagi kami, ini bukan sekadar teatrikal. Ini adalah sebuah kehormatan dan cara kami menghayati serta menghormati perjuangan para pendahulu,” kata Heri.
“Berjalan di rute bersejarah ini sambil mengenakan seragam perjuangan, semangatnya benar-benar terasa. Sangat membanggakan bisa menjadi bagian untuk mengingatkan masyarakat akan sejarah besar kota ini.”
Antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi di sepanjang rute. Warga dari berbagai usia, termasuk anak-anak, tumpah ruah di trotoar, mengabadikan setiap momen dan memberikan tepuk tangan meriah kepada para peserta. (js/red)
Tags: Eri cahyadi, mbok dar martir, pahlawan perempuan, parade juang surabaya, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.
					




