Workshop MJC 2025 Dorong Talenta Muda dan Disabilitas Jadi Freelancer Profesional

Rudy Hartono - 29 October 2025
Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto saat membuka Workshop Peningkatan Kompetensi Talenta Millennium Job Center (MJC) Inklusif dalam upaya perluasan kesempatan kerja tahun 2025 di Hotel Java Paragon Surabaya, Selasa (28/10/2025). (sumber: infokom jatim)

SR, Surabaya – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur menggelar Workshop Peningkatan Kompetensi Talenta Millennium Job Center (MJC) Inklusif  dalam upaya perluasan kesempatan kerja tahun 2025 di Hotel Java Paragon Surabaya, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperluas kesempatan kerja sekaligus mencetak freelancer muda profesional di era ekonomi digital. Workshop yang berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Oktober 2025 ini diikuti 70 talenta muda dari lima Bakorwil di Jawa Timur, yaitu Malang, Madiun, Bojonegoro, Jember, dan Pamekasan. Dari jumlah tersebut, 20 peserta merupakan penyandang disabilitas dan 50 peserta non-disabilitas, menjadikan kegiatan ini bersifat inklusif.

“Seluruh freelancer, baik laki-laki maupun perempuan, termasuk kawan-kawan penyandang disabilitas, diberi kesempatan yang sama untuk berproses dan berkolaborasi,” ujar Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto dalam sambutannya saat membuka kegiatan.

Sigit menegaskan, penyelenggaraan MJC Inklusif merupakan wujud hadirnya pemerintah daerah dalam meningkatkan kompetensi generasi muda di bidang digital. “Kami memfasilitasi talenta muda agar mampu menjadi gig worker profesional dengan bekal keterampilan digital, fotografi, videografi, hingga live streaming,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa program MJC menjadi salah satu bentuk sinergi antara pemerintah, dunia industri, dan komunitas kreatif. Melalui konsep tiga pilar talenta, mentor, dan klien MJC membangun ekosistem freelancer yang kompetitif dan kondusif, diperkuat dengan pemanfaatan platform berbasis kecerdasan buatan (AI).

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti Yayasan Plan Internasional Indonesia, East Java Super Corridor (EJSC), dan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur. Para mentor memberikan pembekalan materi mulai dari pengembangan soft skill, strategi menjadi freelancer profesional, hingga pentingnya jaminan sosial bagi pekerja lepas.

Sigit Priyanto menutup sambutannya dengan pesan agar seluruh peserta memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Gunakan workshop ini untuk memperluas jaringan dan memperdalam keterampilan. Semoga lahir freelancer profesional yang menjadi aset membanggakan bagi Jawa Timur,” ujarnya.

Ketua panitia sekaligus Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Jatim, Purwanti Utami tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk ekosistem informasi dan jejaring kerja melalui program MJC. “Kita ingin mengubah mindset masyarakat bahwa peluang kerja tidak hanya di sektor formal, tetapi juga di sektor informal yang kini berkembang pesat,” jelasnya.

Berdasarkan data BPS Jawa Timur per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar 3,61 persen atau sekitar 894,5 ribu orang. Melalui kegiatan seperti MJC, diharapkan angka ini terus menurun seiring meningkatnya keterampilan dan peluang kerja di bidang digital. (*/red)

 

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.