Ratusan Siswa Meriahkan FTBI Jatim 2025 Cegah Kepunahan Bahasa Daerah

Rudy Hartono - 9 November 2025
Salah satu penampil saat Selebrasi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jatim di Hotel Santika, Surabaya, Sabtu (8/11/2025). (foto : vico wildan/superradio.id)

SR, Surabaya – Ratusan siswa SD dan SMP dari 10 kabupaten/kota di Jawa Timur memeriahkan Selebrasi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Jawa Timur 2025. Acara puncak yang digelar di Hotel Santika, Surabaya, Sabtu (8/11/2025), ini menjadi bukti nyata gerakan revitalisasi untuk melestarikan bahasa daerah Jawa, Madura, dan Osing.

Para Pemenang berbagi lomba: mendongeng, menembang, pidato, menulis aksara jawa dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jatim di Hotel Santika, Surabaya, Sabtu (8/11/2025). (foto : vico wildan/superradio.id)

Dalam selebrasi FTBI 2025 panitia penyelenggara mengumumkan pemenang dari berbagai lomba seperti pidato, menembang, dan menulis aksara.  Kompetisi dalam FTBI dirancang variatif dan interaktif, agar bahasa daerah tidak lagi dianggap kuno, melainkan relevan dan menarik bagi generasi muda.

Selain berpartisipasi dalam berbagai lomba, siswa SD dan SMP diberi ruang menampilkan tari tradisional di antaranya tari Remo dan Gandrung Marsan. Aksi peserta menjadi bukti bahwa bahasa ibu bisa hidup dalam seni pertunjukan yang memikat dan membanggakan. Acara kian semarak ketika setiap kontingen diwajibkan membuat yel-yel dalam bahasa daerah masing-masing.

Perwakilan Siswa dari kabupaten Sampang-Madura saat yel-yel memeriahkan Selebrasi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jatim di Hotel Santika, Surabaya, Sabtu (8/11/2025). (foto : vico wildan/superradio.id)

Selebrasi FTBI  merupakan puncak dari rangkaian program yang dijalankan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa ibunya.

“Upaya yang paling efektif dalam pelestarian bahasa darah adalah menggunakan bahasa daerah dimulai dari unit terkecil, yakni di dalam rumah,” kata Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Dr Dora Amalia dalam kata sambutannya.

Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Dr Dora Amalia saat menyampaikan sambutan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jatim di Hotel Santika, Surabaya, Sabtu (8/11/2025). (foto : vico wildan/superradio.id)

Dora mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dan mengingatkan bahwa para siswa yang hadir adalah ahli waris sah yang akan meneruskan bahasa dan sastra daerahnya. “Bahasa daerah itu akan punah ketika orang tua sudah berhenti menggunakan bahasa daerah kepada anak-anaknya,” sambungnya.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr Puji Hardinas melaporkan   festival ini diikuti oleh 42 siswa untuk lomba bahasa Jawa, 84 siswa untuk bahasa Madura, dan 14 siswa untuk bahasa Jawa dialek Osing.  “Sebelum festival tingkat provinsi ini, telah dilakukan pengimbasan yang menjangkau puluhan ribu siswa di 10 kabupaten kota sasaran,” ujarnya.

Selebrasi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jatim dihadiri ratusan peserta dan tamu undangan. i Hotel Santika, Surabaya, Sabtu (8/11/2025). (foto : vico wildan/superradio.id)

Adapun tujuan FTBI, lanjut Puji, untuk menekan laju kepunahan bahasa daerah. Gerakan revitalisasi bahasa daerah (RBD) ini merupakan bagian dari kebijakan besar kebahasaan nasional. “Sembari melestarikan bahasa daerah melalui FTBI, pemerintah juga terus mengokohkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu,” terangnya.

Acara ditutup dengan pengumuman para pemenang. Para “Tunas Bahasa Ibu” ini diharapkan dapat kembali ke daerahnya sebagai agen pelestari yang bangga menggunakan bahasa ibunya dalam kehidupan sehari-hari.(js/red)

 

 

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.