Masa Depan Anak diambang Tipuan Judi Online

Pertolongan Pertama untuk Pasien Judol
Kepala Instalasi Rehabilitasi NAPZA/Psikiater jiwa RS Menur Lila Nurhayati menyebut, ada beberapa tahap untuk mengobati pasien judi online yang mengarah ke kejiwaan di RS Menur. Pertama, putus seluruh komponen yang membuat pasien kecanduan. Jangan perbolehkan pasien menggunakan gawai atau apapun yang terhubung ke internet selama 14 hari. “Kami butuh 12-14 hari dilanjutkan rawat jalan, akan dilakukan evaluasi ketika ada risiko kekambuhan,” tuturnya.
Selama proses tersebut, lanjutnya, pasien akan didampingi petugas tempat rehabilitasi. Baik untuk menghubungi keluarga maupun aktivitas lainnya. Selain itu juga mulai dilakukan psikoterapi dengan obat dan terapi sesuai kebutuhan pasien. Bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan sebab di beberapa kasus, pasien bahkan berhalusinasi mendengar suara notifikasi judol yang membuat penderita impulsif. Untuk itu butuh rehabilitasi.
“Tahapannya tergantung kondisi pasien. Penggunaan obat juga begitu. Ada yang efek judol jadi susah tidur jadi kita beri obat tidur, kita obati insomnianya,” jelas Lila.
Selain itu ada pula beberapa pasien yang bahkan tak menyadari permasalahan yang terjadi pada tubuhnya. Pasien merasa baik-baik saja, padahal faktanya dampak yang ditimbulkan luar biasa. Dalam hal ini psikoterapi akan membantu pasien menyadari hal tersebut. Diterapi secara psikis agar pulih dari kecanduan. “Kalau di awal dia merasa tidak ada masalah maka kebutuhan kemampuan dia untuk menyadari kondisinya itu perlu di terapi karena dia tidak tahu kondisinya,” tuturnya.
Pengobatan berlangsung selama 3-6 bulan tergantung indikasi keparahan pasien. Baik rawat inap maupun rawat jalan. “Tetap akan ada kontrol, saat dinyatakan membaik, perlu dilakukan kontrol tapi mungkin tidak secepat fase awal pada saat akut. Perubahan perilaku itu tidak langsung, jadi perlu proses. Perilaku itu kita lihat 3-6 bulan maka kita harapkan di 6 bulan akan menetap dan resiko kekambuhan,” jelasnya.
Yang perlu diingat, lanjutnya, orang dengan riwayat kecanduan bisa terjangkit kembali jika berada di lingkungan yang memicu kecanduannya. Salah satunya pada tingkat stres. Untuk itu penting bagi keluarga dan lingkungan untuk mengawasi. Merangkul dan membantu korban bangkit, sembuh sepenuhnya dari kecanduan judol.
“Keluarga harus dekati, jangan di judge (menuduh), kadang mereka tidak tau apa yang terjadi, lakukan pendekatan individual dengan individu dan bisa ke RSJ juga untuk itu,” sebutnya.
“Paling berat pasien hulisinasi, sudah perpisahan, jatuh miskin, dan ada risiko ke arah mengakhiri hidup, kami juga khawatir kalau ada yang ke arah sana. Mohon masyarakat aware (peduli) membawa ke RS sebelum terlambat. Beberapa kasus, ada yang sampai mau menabrakkan diri ke kereta saking frustasinya judol,” ucapnya.
10 Kesalahan Berpikir yang Menimpa Penderita Kecanduan Judi Online
Lila menyebut, secara umum ada 10 kesalahan berpikir yang menimpa pasien kecanduan judi online. Pertama, percaya pada trik. Keyakinan bahwa ada cara untuk mengalahkan mesin slot atau bahwa pola tertentu akan membawa kemenangan. Padahal, hasil setiap putaran slot sepenuhnya acak.
Selanjutnya Ilusi Kontrol. Merasa memiliki kendali atas hasil permainan, padahal semua tergantung pada keberuntungan. Ketiga “Gambler’s Fallacy” Keyakinan bahwa jika sudah sering kalah, maka kemenangan pasti akan datang. Pasien judol juga cenderung menganggap judi sebagai investasi. Melihat judi sebagai cara cepat menghasilkan uang, padahal risikonya jauh lebih besar daripada potensi keuntungan.
Kelima, terlalu percaya diri. Merasa memiliki keterampilan atau pengetahuan khusus tentang judi slot yang sebenarnya tidak ada. Pasien secara tak sadar juga mengejar kerugian. Terus bermain untuk mencoba mengembalikan uang yang telah hilang, yang seringkali justru menambah kerugian.
Lebih lanjut, kesalahan berpikir selanjutnya adalah pasien cenderung mengabaikan dampak negatif. Meremehkan dampak buruk judi pada keuangan, hubungan, dan kesehatan mental. Akhirnya timbul obsesi dan prioritas yang Salah. Mengutamakan judi di atas kebutuhan lain, seperti keluarga, pekerjaan, atau kesehatan.
Jika sudah di tahap ini, biasanya mereka tidak menerima kekalahan. Sulit menerima kekalahan dan selalu mencari cara untuk ‘membalas’ kekalahan tersebut. Kesalahan berpikit terakhir, tidak mencari bantuan. Merasa mampu mengatasi kecanduan sendiri tanpa bantuan profesional, padahal dukungan dari ahli sangat penting.
“Kalau kecanduan pengobatannya harus berhenti. Penghentian penggunaan kurang lebih 14 hari tidak boleh menggunakan internet atau jika menggunakan itu di bawah pengawasan petugas tempat rehabilitasi. Kita mulai lakukan psikoterapi dengan obat dan terapi tergantung kebutuhannya. Ada yang datang posisi sadar mau berobat karena uangnya habis beda lagi levelnya,” tuturnya.
Tampilkan SemuaTags: Judi Online, pasien anak, RSJ Menur, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.





