Marcella Zalianty: Festival Film Jatim Unik dan Kental Budaya Lokal
SR, Surabaya – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Evy Afianasari apresiasi tumbuhnya sineas muda Jawa Timur. Indikasinya banyak anak muda yang ikut Kompetisi Film Asli (Komfilasi) Jawa Timur. Evy optimistis sineas Jawa Timur mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional.
“Kami sangat mengapresiasi munculnya karya-karya film generasi muda dalam event Komfilasi ini. Dengan program seni waris inii dengan tema eksplorasi kesenian Jawa Timur, kita sudah hadirkan 170 peserta lomba film pendek. Tentunya dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan lahir film-film yang akan bersaing di kancah nasional bahkan internasional. Lalu kemudian tumbuhlah semangat generasi muda dalam perfilman,” ucap Evy saat malam puncak Awarding Night Komfilasi Jawa Timur 2025, di Gedung Budaya Cak Durasim, Surabaya, Rabu (3/12/2025) malam.
Apresiasi juga dilontarkan dua juri tamu Komfilasi Jatim, filmmaker Marcella Zalianty dan Bayu Skak. Marcella filmmaker asal Jakarta menilai festival ini unik karena tidak semua daerah memiliki ajang serupa, dan ia mengapresiasi kekuatan karakter serta kentalnya budaya lokal yang tercermin dalam karya para peserta.
“Tidak semua daerah punya festival film. Saya melihat juga ada warna yang berbeda, sangat kuat sekali setiap karakternya. Aku paling suka budayanya, itu kental karena kearifan lokalnya,” ucap Marcella
Bayu Skak sutradara dan aktor asal Malang menekankan pentingnya pengemasan budaya dalam produksi film, seraya mengajak warga Jawa Timur untuk bangga dengan warisan budaya sendiri. “Dalam produksi film ini patut digarisbawahi budayanya itu harus dikemas rapi. Kita warga Jawa Timur harus bangga dengan budaya sendiri,” tegas Bayu

Selanjutnya, dalam awarding itu penghargaan utama diberikan kepada sejumlah karya terbaik, di antaranya Harmoni Tabuh Sunyi dan Subamanggala yang meraih kategori Best Story Ideas. Sementara itu, Kun Baihaqi dari film Kandang dan Ladang dinobatkan sebagai aktor terbaik, dan film Rammo’ Bucco terpilih sebagai film favorit penonton. Meski detail tim produksi dan sutradara film Rammo’ Bucco belum diumumkan secara resmi, apresiasi besar tetap diberikan kepada para kreator yang berhasil menghadirkan karya dengan nuansa lokal yang kuat.
Selain sebagai penghargaan, awarding night ini juga menjadi perayaan budaya. Penampilan seni tradisi seperti Topeng Panji turut menghubungkan dunia perfilman dengan warisan kesenian Jawa Timur. Kehadiran tokoh populer seperti Bayu Skak dan Marcella Zalianty memperkuat pesan bahwa film lokal mampu bersaing dan berdaya.
Komfilasi sendiri merupakan Kompetisi Film Asli Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, dengan peserta berusia minimal 15 tahun dan hadiah hingga Rp 25 juta untuk juara pertama. (js/red)
Tags: awarding, Budaya lokal, film jawa timur, komfilasi, marcella zalianty, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.





