SR, Surabaya – Tidak semua aktivitas fisik harus berbentuk olahraga terstruktur. Bagi anak-anak dengan Down Syndrome, gerakan sederhana di rumah justru bisa jadi kunci penting untuk meningkatkan kemampuan motorik dan rasa percaya diri.

Pesan ini menjadi sorotan utama dalam kegiatan Education and Charity for Down Syndrome (ENCHANTED) 2025 yang digelar oleh Community Outreach Asian Medical Students Association (AMSA) Universitas Airlangga (Unair), bekerja sama dengan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Jawa Timur.

Dalam kegiatan yang berlangsung penuh kehangatan itu, dr. Arina Setyaningtyas, M.Kes., SpA(K) dari Fakultas Kedokteran Unair menegaskan bahwa aktivitas fisik tak harus rumit atau menggunakan alat khusus.

“Beres-beres mainan, mengambil gelas, atau menyiram tanaman sudah cukup,” ujar dr. Arina, Minggu (26/10/2025). “Yang penting dilakukan rutin, perlahan, dan tetap menyenangkan.”

Selain edukasi bagi orang tua, anak-anak juga diajak mengikuti kegiatan interaktif seperti Barista Day dan fun games. Lewat aktivitas ini, mereka belajar berani mencoba hal baru dan berinteraksi dengan lingkungan tanpa rasa takut.

Ketua Panitia ENCHANTED 2025, Nabilla Zulfa Audreyna, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar berbagi ilmu, tapi menciptakan ruang aman bagi anak-anak untuk tumbuh percaya diri. “Kami ingin mereka merasa dihargai dan punya tempat untuk berekspresi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PIK POTADS Jatim Endah Sugiarti menekankan pentingnya pendampingan sederhana di rumah. “Ketika anak merasa dicintai dan didampingi, mereka lebih berani mencoba,” katanya.

Acara ini pun berakhir dengan suasana hangat dan penuh keakraban. Bukan sekadar kegiatan sosial, ENCHANTED 2025 mengingatkan bahwa perkembangan besar sering berawal dari hal kecil yang dilakukan dengan cinta dan kesabaran. (*/rri/red)

 

Tags: anak, down syndrome, superradio.id, Terapi