GadisKU Minta Bupati Nganjuk Perbanyak Pelatihan dan Loker Bagi Disabilitas

Rudy Hartono - 9 July 2025
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi (seragam PNS), melihat ketrampilan penyandang disabilitas menjahit tas  woven bag di PT Kertarajasa Raya, Kabupaten Nganjuk,  Selasa (8/7/2025). (foto: gadisku)

SR, Nganjuk – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Galeri Disabilitas Kinasih dan UPT Dinsos Jawa Timur (GadisKU) menggelar pertemuan dengan Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Selasa (8/7/2025) siang di PT Kertarajasa Raya, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Dalam kegiatan ini, tim LPK GadisKU bersama Bupati mengunjungi tenaga kerja penyandang disabilitas yang saat ini bekerja di PT Kertarajasa Raya, perusahaan yang telah menjadi mitra dalam penyaluran tenaga kerja disabilitas.

Direktur GadisKU, Edy Cahyono, menyampaikan pentingnya peningkatan akses pelatihan kerja dan lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Nganjuk.

Direktur GadisKU Edy Cahyono dampingi Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dialog dengan beberapa disabilitas yang sudah bekerja di PT Kertarajasa Raya, Kabupaten Nganjuk, Selasa (8/7/2025). (foto: gadisku)

“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Nganjuk dapat memperbanyak program pelatihan vokasi yang inklusif serta membuka lebih banyak peluang kerja di sektor formal bagi penyandang disabilitas. PT Kertarajasa Raya telah menjadi contoh baik, dan kami ingin lebih banyak perusahaan mengikuti langkah ini,” ujar Edy.

Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, memberikan tanggapan positif atas usulan tersebut. “Pemerintah Kabupaten Nganjuk berkomitmen untuk mendukung inklusi tenaga kerja disabilitas. Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, untuk memperluas pelatihan kerja dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang ramah disabilitas,” katanya usai melihat langsung kontribusi tenaga kerja disabilitas di PT Kertarajasa Raya.

Sementara itu, Abdul Majid Manajer LPK GadisKU  mengungkapkan jika pertemuan ini menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antara LPK GadisKU, pemerintah daerah, dan sektor industri dalam mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.

“LPK GadisKU, yang telah berhasil menyalurkan 31 tenaga kerja disabilitas ke sektor formal meski di tengah gelombang PHK, terus mendorong pendampingan dan pelatihan berkelanjutan untuk memastikan para pekerja disabilitas dapat berkontribusi secara maksimal”, pungkas Majid yang juga disabilitas sensorik netra. (*/red)

Tags: , , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.