Teknik Manajemen Waktu untuk Anak Berkebutuhan Khusus

SR, Surabaya – Time management (manajemen waktu) adalah tahapan proses meningkatnya kualitas hidup seseorang karena mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Semakin dini memanajemen waktu, maka semakin berkualitas lah hidup seseorang. Karena manajemen waktu dapat membantu seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari – hari.
Dengan time management, seseorang akan mendapatkan berbagai manfaat mulai dari meningkatkan produktivitas, mengurangi stres dan kecemasan, mengoptimalkan waktu luang, meningkatkan rasa percaya diri, dan menciptakan kesan positif.
Penanggung Jawab Pelita Bunda Education Centre, Farah Flamboyant berbagi teknik time management untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Berikut 4 teknik yang bisa digunakan supaya berhasil menjalankan proses time management untuk ABK.
1. Fokus
Segala kegiatan jika dilakukan dalam kondisi tidak fokus, akan menyulitkan anak-anak dalam berkegiatan maupun pada saat menyusun rencana. Agar tidak membuyarkan fokus anak, jangan sampai menyusun rencana terlalu banyak.
2. Planning atau Perencanaan
Dalam membuat rencana harus dibicarakan oleh berbagai pihak seperti orang tua, lembaga terapis, dan guru. Orang tua bisa menyusun program-program yang dapat membantu anak mencapai tujuannya. Paling tidak rencanakan satu program untuk dilaksanakan secara konsisten.
3. Pengorganisasian
Orang tua perlu menentukan apa saja yang dibutuhkan anak dalam menyusun manajemen waktu. Perlu diingat, bahwa waktu yang dimiliki terbatas, sedangkan banyak hal yang harus dipenuhi. Agar tidak membuang-buang waktu maupun tenaga, Orang tua bisa menyusun lebih detail sesuatu yang dibutuhkan dalam program atau kegiatan.
4. Fleksibilitas Kognitif
Orang tua dapat mengajarkan cara berpikir kepada anak agar mau menjalankan rutinitasnya. Misalnya melalui cerita atau dongeng dengan pesan moral terkait kegiatan yang harus dilakukan anak. Bisa juga memberikan contoh dengan menghadirkan sebab-akibat atau pun menghilangkan distraksi yang menghambat tingkat fokus anak.
5. Self Control dan Support System
Teknik ini yang menjadi kunci supaya anak konsisten dalam manajemen waktu. Berikan tanggung jawab dan pujian yang bisa membangun semangat anak. Jangan menjatuhkan harga diri anak dengan memarahinya atau terus-menerus membantunya.
Farah Flamboyant memberikan contoh pelaksanaan manajemen waktu. Dimulai dengan mencatat agenda yang dilakukan dalam sehari dalam bentuk tabel. Kemudian melengkapinya dengan menuliskan jam kegiatan tersebut dilaksanakan, serta menuliskan durasinya.
Ketika menentukan durasi, perlu disesuaikan kembali dengan kemampuan anak. Misalnya durasi untuk memakai seragam, jika anak masih belajar maka durasinya dapat dibuat sedikit lama. Seiring berjalannya waktu, jika anak sudah terbiasa, maka dapat mengurangi durasinya.
Dalam mempraktikkan time management dengan ABK, umumnya akan terasa kaku. Orang tua dapat mengikuti saja supaya bisa melatih anak konsisten. Kemudian baru bisa dilatih menjadi fleksibel dengan menjadikan setiap kegiatan lebih menarik dan menyenangkan. Lalu buat anak dan semua pihak yang terlibat merasa senang dengan setiap kegiatan anak.
“Dalam time management, kita tidak memaksa anak, tetapi melatih anak untuk selalu nyaman dan terbiasa,” kata Farah Flamboyant.
Ia juga berpesan bahwa ABK bisa diikutkan ke dalam komunitas atau dilibatkan ke dalam kegiatan. Di sana, anak akan merasa dimanusiakan sekaligus mengisi waktu dengan kegiatan positif. (*/vi/red)
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.