Dilema Imunisasi, antara Target, Perjuangan dan Kesadaran

Yovie Wicaksono - 2 November 2022
Seorang siswa di SDN Banjarkemantren 2, Buduran, Sidoarjo, saat mendapatkan imunisasi MR, Selasa (18/10/2022). Foto : (Super Radio/Fena Olyvira)

SR, Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo sejak awal Oktober 2022 telah melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Seluruh sekolah setingkat SD, di wilayah tersebut, mendapat empat macam imunisasi. Mulai dari imunisasi MR (Measles Rubella) atau imunisasi Campak dan Rubella, imunisasi DT (Diphteria Tetanus) untuk difteri, tetanus dan batuk rejan serta imunisasi TD (Tetanus Diphteria).

Mereka juga mendapat imunisasi HPV atau Human Papillomavirus, vaksin pencegah kanker serviks untuk pelajar perempuan yang baru diberikan pada tahun ini.

Salah satu sekolah yang mendapat “jatah” imunisasi adalah SD Negeri Sawohan 2 yang terletak di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran. Imunisasi di sekolah ini, menjadi hal yang istimewa bagi para petugas, karena menjadi satu-satunya sekolah sasaran di wilayah Buduran yang cukup terpencil dan sulit dijangkau.

Untuk menuju ke sana tim Puskesmas harus menaiki perahu yang telah disewa dengan anggaran sekira Rp 500ribu untuk sekali perjalanan pulang pergi.

Dari Puskesmas Buduran, Super Radio yang berkesempatan mengikuti perjalanan lima petugas Puskesmas Buduran ke SD Negeri Sawohan 2, menaiki ambulance terlebih dahulu menuju Jalan Lingkar Timur, Dusun Rangkah Lor, Bluru Kidul, Kecamatan Sidoarjo untuk naik perahu.

Setidaknya diperlukan waktu sekira 45-60 menit menaiki perahu untuk menuju lokasi sekolah. Itupun dengan catatan, cuaca dalam kondisi bersahabat.

Tim Puskesmas Buduran seusai tiba di lokasi, Rabu (19/10/2022) pagi, sibuk memindahkan berbagai peralatan medis dari perahu ke sebuah gerobak yang akan dibawa ke SD Negeri Sawohan 2. Foto : (Super Radio/Fena Olyvira)

Petugas sebenarnya bisa saja naik motor dengan waktu tempuh 30 menit. Hanya saja sangat beresiko karena jalanan licin dan dikelilingi tambak.

“Selain naik perahu, sebenarnya bisa ke sana naik motor cuman butuh waktu setengah jam. Tapi ya gitu, jalannya kecil dan lewat tambak. Kalau gak terbiasa ya bisa jatuh. Saya juga pernah jatuh di sana, makanya pilih naik perahu sekalipun lebih lama waktu tempuhnya,” ujar Bidan Desa Sawohan, Luluk Ismiati.

Selain susahnya medan yang dilalui, jumlah pelajar di SD Negeri Sawohan 2 juga tergolong sedikit. Hanya sekira 30 siswa untuk kelas satu hingga enam. Untuk cakupan imunisasinya, tentu sangat sedikit. Hanya ada 4 siswa kelas 1 dan 7 siswa kelas 5. 

Lalu apabila vaksin yang dibawa tidak habis, terpaksa harus dibuang lantaran hanya bertahan beberapa jam saja.

“Sudah muridnya sedikit, tau kalau ada suntik kadang gak masuk yang itu semakin sedikit cakupannya. Kadang ada satu dua anak yang lolos karena orang tuanya keberatan. Ini tadi saja cuman 3 anak yang diimunisasi karena ternyata yang kelas 5 lagi ada kegiatan diluar sekolah, lalu satu anak dari kelas 1 gak masuk sekolah,” ujar bidan yang sudah bertugas di Dusun Kepetingan sejak tahun 1995 ini.

Meski begitu, imbuh Luluk, kesadaran warga di Dusun Kepetingan untuk imunisasi anak saat ini sudah jauh lebih baik apabila dibandingkan dulu.

“Dulu menolak ya karena takut anaknya sakit panas setelah diimunisasi. Karena kalau misalkan panas atau sakit mereka harus berobat keluar dusun, jaraknya jauh dan infrastruktur juga belum mendukung,” katanya.

Dengan berbagai tantangan tersebut, sebagai petugas, Luluk tak pernah patah arang. Di setiap kunjungan satu bulan sekali saat posyandu dan pelayanan, ia  memberikan penyuluhan dan edukasi kepada warga terkait pentingnya imunisasi.

“Bagaimanapun kondisinya, anak-anak di wilayah tersebut berhak mendapatkan pelayanan kesehatan seperti anak-anak di wilayah lain,” ujar Luluk.

Achmad Fadoli saat memberikan pengarahan kepada anak didiknya sebelum dilakukan imunisasi dan screening kesehatan. Foto : (Super Radio/Fena Olyvira)

Salah satu pendidik di SD Negeri Sawohan 2, Achmad Fadoli mewakili pihak sekolah mengucapkan terima kasih atas kepedulian Puskesmas Buduran kepada para muridnya.

“Alhamdulillah pihak puskesmas sangat peduli sekali untuk warga yang ada di Dusun Kepetingan ini terutama di SDN Sawohan 2, tiap bulan pasti ada pemeriksaan, penyuluhan dan edukasi, lalu imunisasi seperti saat ini,” ujarnya.

“Saya kira ini sangat membantu sekali untuk anak-anak yang ada disini yang letaknya sangat jauh dari pusat keramaian dan layanan kesehatan,” sambungnya.

 

Tampilkan Semua

Tags: , , , , , , , , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.