SR, Mojokerto – Seluruh jalur pendakian Gunung Penanggungan, Jawa Timur, ditutup sementara karena cuaca ekstrem.

Penutupan ini juga dilakukan, setelah peristiwa nahas yang menimpa seorang pendaki perempuan berinisial ZIA (17) asal Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, yang meninggal dunia akibat terseret arus air hujan dalam perjalanan pulang setelah mendaki di puncak Bekel, anak Gunung Penanggungan, pada Jumat (6/12/2024) pekan lalu.

Kepala Pemangkuan Hutan (KRPH) Trawas, Sukirno, mengatakan bahwa penutupan dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap adanya aktivitas pendakian di Gunung Penanggungan saat hujan deras.

“Penutupan dilakukan sejak Jumat (6/12) bertepatan dengan kejadian hilangnya seorang pendaki dalam perjalanan turun,” kata Sukirno kepada rri melalui sambungan telepon, Minggu (8/12/2024).

Sukirno menambahkan, berdasarkan surat edaran Perhutani dan imbauan dari kepolisian, penutupan dilakukan karena adanya cuaca buruk, seperti hujan lebat yang sulit diprediksi. “Namun, jika cuaca membaik dalam waktu satu minggu, kemungkinan jalur pendakian akan dibuka kembali, tergantung kondisi cuaca,” ujarnya.

Sukirno memastikan, sejak penutupan dilakukan, puncak Gunung Penanggungan steril dari keberadaan pendaki. Penutupan ini dilakukan sesuai dengan surat imbauan dari Perhutani dan pihak keamanan. “Semua jalur pendakian di Gunung Penanggungan ditutup, antara lain Via Kedungudi, Tamiajeng, Seloliman, Genting, Telogo, Wonosunyo, dan Duyung,” ucapnya.

Sejumlah pendaki diharapkan dapat memahami kondisi cuaca demi keselamatan bersama dan tidak melakukan pendakian sementara waktu. Belum diketahui secara pasti kapan seluruh jalur pendakian di Gunung Penanggungan ini akan dibuka kembali. “Tidak menutup kemungkinan, jika cuaca membaik dalam satu minggu ini, jalur pendakian akan dibuka kembali,” ujar Sukirno mengakhiri. (*/rri/red)

Tags: cuaca ekstrem, ditutup, gunung penanggungan, jalur bahaya, superradio.id