Bulog Kediri Berencana Gelontor Jagung Impor untuk Stabilkan Harga
SR, Kediri – Badan Urusan Logistik (Bulog) Kediri berencana mengurangi pendistribusian jagung impor, yang sebelumnya telah didistribusikan kepada para peternak. Hal ini sebagai upaya menstabilkan harga jagung dipasaran, pada saat memasuki musim panen pada bulan ini.
Menurut Kepala Bulog Kediri, Rahmat Syahjoni Putera, jagung impor asal Amerika yang didatangkan Kantor Bulog Surabaya sebanyak 5.500 ton pada beberapa waktu lalu, sebenarnya tidak sepenuhnya mempengaruhi harga jagung lokal di pasaran.
Hal ini karena jagung impor hanya bisa dibeli oleh para peternak, yang sebelumnya harus mendapatkan surat rekomendasi dari Asosiasi Perhimpunan Industri Perunggasan Rakyat Indonesia. Selama ini jagung impor tidak bisa didistribusikan ke masyarakat umum.
“Kalau memang nanti terjadi over produksi, harganya sesuai dengan aspek yang ditetapkan oleh Kementrian Pertanian, Perum Bulog Kediri siap untuk menstabilkan harga jagung. Dalam hal ini pihaknya akan menggandeng Asosiasi,” terangnya.
Rahmat mengaku belum bisa memastikan, berapa jumlah pengurangan jagung impor yang nantinya akan dilakukan, karena masih harus menunggu situasi harga jagung lokal di pasaran.
“Paling tidak untuk sementara kita kurangi, apalagi sudah mendekati musim panen jagung,” tuturnya.
Ia memperkirakan, harga jagung lokal akan mengalami penurunan pada saat musim panen tiba, hal ini karena suplai jagung lokal akan mengalami peningkatan atau surplus. Namun biasanya, para petani jagung terlebih dahulu sudah bekerjasma dengan pabrik pakan, dan ini membuat harga jagung lokal stabil di pasaran.
“Musim panen kalau suplainya banyak, harga pasti turun. Tetapi nanti kalau petani sudah ada kerjasama dengan pabrik pakan, harganya tetap stabil,” imbuhnya.
Diharapkan, pada saat memasuki musim panen tiba, harga jagung lokal nantinya bisa stabil di kisaran Rp. 4 ribu per kilogram, dari harga saat ini Tetapi saat yang mencapai Rp. 4.500 per kilogram. Sementara untuk harga jagung impor lebih murah, yakni Rp. 4.000 per kilogram.(fl/red)
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.