Buku “Rekam Jejak Mikroplastik & Modul Zero-waste School” Jadi Langkah Ecoton Bangun Kesadaran Anak

SR, Surabaya – Ecological Observation & Wetlands Conservation (Ecoton Foundation) menggelar Dialog & Launching buku bertajuk “Rekam Jejak Mikroplastik & Modul Zero-waste School” di C2O Library & Collective, Surabaya, Minggu (24/9/2023).
Dalam gelaran tersebut hadir sejumlah pegiat lingkungan hingga mahasiswa yang berfokus pada isu pencemaran kawasan oleh limbah plastik.
Penulis buku Modul Zero-waste School, Firly Mas’ulatul Janah mengatakan, tujuan ditulisnya buku tersebut untuk memberikan edukasi dan membangun kesadaran terkait lingkungan sejak dini.
Sebab, dari riset yang dilakukan, sekira 80 persen anak terjangkit diabetes tipe B akibat jajanan dari kemasan yang susah didaur ulang. Jika ini tak diantisipasi, bukan hanya kesehatan melainkan masa depan generasi mendatang juga terancam. “Masa depan mereka ini terancam dengan konsumsi sachet dan sampah yang makin banyak,” ujarnya.
Untuk itu, dengan buku ini, anak-anak diajak menjadi pelopor dari zero waste mulai dari lingkup terkecil dan mewujudkan sekolah bebas sachet. Dalam modul juga sudah tercantum persoalan sampah yang ada, hingga panduan dan kurikulum yang bisa digunakan untuk mengedukasi dan menuju semangat Adiwiyata.
“Butuh sekira 5-6 bulan untuk membentuk anak bisa mengkampanyekan isu ini ke lingkungan, kalau untuk membuat buku ini kurang lebih 7 bulan,” tuturnya.
Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Tiap satu modul hanya dibandrol seharga Rp 50ribu dan bisa dibeli dengan melakukan pemesanan di akun instagram @ecoton.id.
Selaras dengan hal tersebut, buku selanjutnya yang dilaunching Ecoton yakni Rekam Jejak Mikroplastik yang juga berfokus pada pencemaran lingkungan.
Penulis Rekam Jejak Mikroplastik, Rafika Aprilianti mengatakan, dalam buku tersebut dipaparkan secara rinci hasil penelitian yang telah dilakukan Ecoton selama 2019-2023. Mulai dari definisi, dampak, dan bahaya polusi mikroplastik yang sudah menyebar ke banyak aspek.
“Karena mikroplastik ini bom waktu dan bisa dilihat, plastik besar itu bisa mematikan hiu, jangan sampai mikroplastik ini mematikan manusia,” jelasnya.
Buku ini, lanjutnya, menjadi pengingat atas kondisi alam yang kian mengkhawatirkan. Menurutnya, tingginya polusi udara hingga pencemaran mikroplastik harus ditangani dengan serius.
“Yang terbaru kami meneliti polusi udara di 4 wilayah yaitu Kenjeran, dukuh pakis, Tunjungan, KBS dan ternyata terkontaminasi mikroplastik dengan jumlah berbeda. Dari cawan yang kecil saja sudah ditemukan 15 partikel mikroplastik, bagaimana kalau di wadah yang lebih besar,” tuturnya.
Penanganan mikroplastik, lanjutnya, hendaknya dilakukan dari hilir dan membangun kesadaran masyarakat untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai. “Kita saat ini sudah berkolaborasi dengan pemerintah kota dan produsen juga, jadi masyarakat luas, produsen harus kolaborasi secara masif karena kalau ada kebijakan pasti masyarakat akan manut,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: Bangun Kesadaran Anak, Buku Rekam Jejak Mikroplastik, ecoton, Modul Zero-waste School
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.