Debat Capres, Jokowi Mendapat Respon Positif dan Menang di Semua Segmen
SR, Jakarta – Ajang Debat Capres, Minggu (17/2/2019) malam, menjadi kesempatan bagi kedua Capres untuk meyakinkan rakyat Indonesia. Seperti yang sudah diperkirakan, debat kedua ini diramaikan oleh para pendukung kedua capres diberbagai platform media sosial. Sepanjang kemarin, ada 2 hashtag utama, yaitu #DebatPintarJokowi dan #PrabowoMenangDebat.
Dari hasil pantauan PoliticaWave di media sosial, debat kedua dimenangkan oleh Capres 01, Joko Widodo (Jokowi).
Head of Analytics PoliticaWave, Nadia Salshabilla mengatakan, 53,39 persen netizen membicarakan tentang Jokowi, sedangkan Prabowo 46,61 persen. Jokowi selaku petahana sentimennya jauh lebih positif daripada Prabowo, bahkan Prabowo mendapatkan sentiment negatif dari netizen. Jokowi mendapatkan sentimen positif sebesar 57,51 persen dan sentimen negatif sebesar 42,49 persen, sedangkan Prabowo mendapatkan sentimen positif sebesar 29,48 persen dan sentimen negatif sebesar 70,52 persen.
PoliticaWave juga merekam percakapan netizen pada setiap segmen pada debat Capres kedua tersebut. Dari 6 segmen, Jokowi secara keseluruhan mendapatkan sentimen positif dari netizen.
Untuk segmen pertama, Jokowi meraih 82,99 persen sentimen positif, sedangkan Prabowo 51,61 persen. Segmen dua, Jokowi mendapatkan 47,31 persen sentimen positif dan Prabowo 24,83 persen. Segmen tiga, Jokowi meraih 52,15 persen sentimen positif dan Prabowo 40,31 persen sentimen positif.
Kemudian untuk segmen empat, lima dan enam, Jokowi meraih 64.84 persen, 60.12 persen dan 65.48 persen sentimen positif dan Prabowo meraih 18.03 persen, 50 82 persen dan 46,05 persen sentimen positif.
“Dari hasil analisa diatas, dapat kita simpulkan bahwa Jokowi unggul di semua segmen, baik dari jumlah percakapan maupun dari sentimen percakapan,” kata Sasha dalam rilis yang diterima Super Radio, Senin (18/2/2019).
Isu-isu positif terkait Jokowi disebabkan oleh hal-hal yang substansial terkait tema debat, seperti pembangunan Infrastuktur untuk meningkatkan konektivitas, sanksi kepada perusahaan yang melanggar lingkungan hidup, penindakan illegal fishing, pembagian lahan konsensi kepada rakyat dan penurunan impor jagung. Isu negatifnya terkait janji impor, klarifikasi soal kebakaran hutan dan konflik agraria.
Sementara Prabowo, selain mengkritik kebijakan Jokowi, netizen menganggap sering salah atau kurang dalam memaparkan data. Sebagai penantang, Prabowo dianggap kurang terlalu tajam dan bahkan sering menyetujui pernyataan Jokowi. Puncaknya adalah terkait luasnya penguasaan lahan Prabowo dan kurang mengerti mengenai Unicorn. (*/red)
Tags: Debat capres, Jokowi, kepemilikan tanah, kpu, pertanahan, pilpres, prabowo, reformasi agraria
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.