Bocah 7 Tahun, Juara Catur Provinsi Jawa Timur

Yovie Wicaksono - 1 August 2018
Sya Sya Sakis Tirov, Pecatur Cilik asal Kediri, Raih Prestasi di Tingkat Jawa Timur. Foto : (Super Radio/ Rahman Halim)
SR, Kediri – Tumbuh di lingkungan keluarga pecinta olah raga Catur, Sya Sya Sakis Tirov (7) tumbuh dan berkembang menjadi atlet catur potensial di Provinsi Jawa Timur. Bakat yang dimiliki Sya Sya Sakis Tirov sudah mulai terlihat sejak ia berusia 5 tahun.

“Dari sejak TK dia sudah mulai terlihat suka memainkan Catur,” kata Syamsul Bahri, ayah dari Sya Syah Sakis Tirov, yang juga Ketua Harian Pengurus Cabang Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Kediri.

Sya Sya Sakis Tirov memiliki prestasi yang cukup mentereng di kejuaran Catur, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota. Di kejuaran tingkat provinsi, bungsu dari lima bersaudara ini berhasil menyabet medali Perak dari kelompok G, kategori usia di bawah usia 8 tahun, di Sumenep Madura.

Dengan potensi yang dimiliki saat ini, Sya Sya Sakis Tirov memiliki peluang untuk mengikuti kejuaraan Catur tingkat Nasional, yang diselenggarakan di Aceh pada 10-17 Oktober 2018.

“Nantinya Sya Sya Sakis Tirov mempunyai peluang berkiprah pada kejuaraan Catur tingkat nasional di Aceh. Perwakilan yang dikirim oleh Provinsi Jawa Timur, cuman dua orang,” ungkap Syamsul Bahri, Selasa (31/7/2018).

Selain Sya Sya Sakis Tirov, dua kakaknya juga tercatat sebagai atlet Catur, dan masih berstatus sebagai pelajar tingkat sekolah dasar (SD). Dibawah bimbingan dan tangan dingin ayahnya, ketiganya tumbuh menjadi atlet potensial.

Selain menorehkan prestasi di kejuaran tingkat provinsi, di tingkat internal selekda (Seleksi Daerah), Sya Sya Sakis Tirov juga mencatatkan diri sebagai Juara I Kejuaraan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Kediri.

Syamsul Bahri mengaku, selama ini dirinya tidak pernah mengarahkan ketiga putara-puterinya untuk menjadi atlet Catur.

“Saya tidak pernah mengarahkan ketiga anak saya untuk menjadi atlet. Semuanya mengalir saja,” ujarnya.

Ketertarikan ketiga anaknya terhadap olah raga Catur, berawal ketika Syamsul Bahri sering mengajak mereka jagongan di warung kopi.

“Saat itu saya masih menjabat sebagai Kepala Kantor Kecamatan. Sambil ketemuan sama warga, anak saya ajak melihat permainan catur di sana,” kata dia.

Lambat laun, ia melihat minat dan bakat putera-puterinya begitu besar, terbesit timbul keinginan Syamsul Bahri untuk mendaftarkan mereka ke salah satu klub olah raga Catur di Kediri.

“Kita sebagai orang tua, hanya bisa mendukung keinginan mereka,” pungkasnya penuh harap.(rh/red)

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.